Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Unsur Yang Mempunyai Bilangan Oksidasi Sama Dengan Unsur CL Di Dalam HCIO3 Adalah...A.Cr Dalam Ion CrO4-

Unsur yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan unsur CL di dalam HCIO3
adalah...

A.Cr 
dalam  ion CrO4-


B. Fe dalam ion Fe (CN)63-


C. Cr dalam ion Cr2O72-


D. Sb dalam ion SbO43-


E. Mn
dalam ion MnO4-

Jawaban 1:

Unsur yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan unsur Cl di dalam HCIO₃ adalah... A.Cr dalam  ion CrO₄⁻  B. Fe dalam ion Fe (CN)₆³⁻ C. Cr dalam ion Cr₂O₇²⁻ D. Sb dalam ion SbO₄³⁻ E. Mn dalam ion MnO₄⁻ Unsur yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan unsur Cl di dalam HCIO₃ adalah unsur Sb dalam ion SbO₄³⁻ Pembahasan Reaksi redoks atau reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi kimia yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya reaksi pembakaran, reaksi korosi, reaksi kimia yang terjadi pada saat menggunakan batu baterai, penggunaan aki dan lain-lain. Reaksi reduksi merupakan reaksi :

  • Melepas oksigen
  • Mengikat hidrogen
  • Mengikat elektron
  • Mengalami penurunan bilangan oksidasi
Reaksi oksidasi merupakan reaksi :
  • Mengikat oksigen
  • Melepas hidrogen
  • Melepas elektron
  • Mengalami kenaikan bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi merupakan angka muatan relatif atom dalam suatu senyawa atau ion. Berikut adalah aturan penentuan bilangan oksidasi (biloks) :
  • Biloks unsur bebas = 0 Contoh biloks Na = 0, biloks O dalam O₂ =0
  • Jumlah total biloks dalam senyawa netral = 0
  • Jumlah total biloks dalam ion = muatan ion
  • Biloks logam golongan IA = +1, golongan IIA = +2 dan golongan IIIA = +3
  • Biloks H dalam senyawa = +1 kecuali pada senyawa hidrida (senyawa H dengan logam) = -1
  • Biloks O dalam senyawa = -2  kecuali pada senyawa peroksida = -1, superoksida = -1/2 dan oksifluorida OF₂ biloks O = +2
  • Biloks F dalam senyawa selalu -1, halogen lain umumnya juga -1 kecuali pada oksihalogen dan interhalogen
  • Untuk unsur nonlogam, biloks maksimal = + golongan dan biloks minimal = gol – 8
Penyelesaian Soal
  • Bilangan oksidasi (biloks) unsur Cl dalam HClO₃
Biloks total = biloks H + biloks Cl + (3 x biloks O) 0 = (+1) + biloks Cl + (3 x -2) 0 = -5 + biloks Cl Biloks Cl = +5 Jadi, biloks Cl dalam HClO₃  adalah +5
  • Biloks unsur Cr dalam ion CrO₄⁻  
Biloks total = biloks Cr + (4 x biloks O) -1 = biloks Cr + (4 x -2) -1 = biloks Cr + -8 Biloks Cr = -1 + 8 = +7 Jadi, biloks unsur Cr dalam ion CrO₄⁻ adalah +7
  • Biloks unsur Fe dalam ion [Fe(CN)₆]³⁻
Biloks total = biloks Fe + (6 x biloks ion CN⁻) -3 = biloks Fe + (6 x -1) -3 = biloks Fe + -6 Biloks Fe = -3 + 6 = +3 Jadi, biloks unsur Fe dalam ion [Fe(CN)₆]³⁻  adalah +3
  • Biloks unsur Cr dalam ion Cr₂O₇²⁻  
Biloks total = (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) -2 = (2 x biloks Cr) + (7 x -2) -2 = (2 x biloks Cr) + -14 2x Biloks Cr = -2 + 14 = +12 Biloks Cr = +12/2 = +6 Jadi, biloks unsur Cr dalam ion Cr₂O₇²⁻  adalah +6
  • Biloks unsur Sb dalam ion SbO₄³⁻
Biloks total = biloks Sb + (4 x biloks O) -3 = biloks Sb + (4 x -2) -3 = biloks Sb + -8 Biloks Sb = - 3 + 8 = +5 Jadi, biloks unsur Sb dalam ion SbO₄³⁻  adalah +5
  • Biloks unsur Mn dalam ion MnO₄⁻
Biloks total = biloks Mn + (4 x biloks O) -1 = biloks Mn + (4 x -2) -1 = biloks Mn + -8 Biloks Mn = - 1 + 8 = +7 Jadi, biloks unsur Mn dalam ion MnO₄⁻  adalah +7Kesimpulan Unsur yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan unsur Cl di dalam HCIO₃ adalah unsur Sb dalam ion SbO₄³⁻ dengan biloks yang sama yaitu +5 Pelajari lebih lanjut  1. Reaksi redoks dan bukan redoks brainly.co.id/tugas/208041312. Reaksi disporposionasi brainly.co.id/tugas/20907933. Reaksi konproporsionasi brainly.co.id/tugas/106317614. Penyetaraan reaksi redoks brainly.co.id/tugas/206989155. Penentuan oksidator dan reduktor brainly.co.id/tugas/9434017Detil jawaban  Kelas: 10 SMA Mapel: KimiaBab: Reaksi RedoksKode: 10.7.6Kata Kunci: reaksi redoks, bilangan oksidasi


Pertanyaan Terkait

1. CL2(aq) + 2KOH(aq) + KCL(aq) + KCLO(aq) + H2O(i). bilangan oksidasi klor berubah dari ? 2. minyak bumi yang baru dihasilkan dari pengeboran mash berupa minyak mentah. proses pemisahan minyak mentah menjadi bahan bakar yang diinginkan dengan cara ...

Jawaban 1:

Mungkin reaksi yang anda maksud adalah :
Cl₂ (g) + 2 KOH (aq) => KCl (aq) + KClO (aq) + H₂O (l)
bilangan oksidasi klor berubah dari 0 menjadi -1 pada KCl, dan berubah dari 0 menjadi +1 pada KClO jadi itu termasuk reaksi disproporsionasi. karena terjadi reduksi dan oksidasi pada satu senyawa.

2.dengan cara distilasi, yaitu merebus minyak hasil pengeboran tersebut, sehingga ikatan karbon nya semakin lama semakin berkurang sesuai dengan titik didih minyak tersebut, sehingga didapatkan hasil minyak yang diinginkan


Campuran 200 mL HCL 0.25 M dan 300 mL H₂SO₄ 0,25 M akan memberikan larutan dengan pH sebesar ...

Jawaban 1:

Kita buat soal di atas menjadi lebih simpel oke :D
200 mL HCl 0,25 M
valensi asam = 1
M1 = 0,25
V1 = 200 mL

300 mL H2SO4 0,25 M
valensi asam = 2
M2 = 0,25
V2 = 300 mL

untuk mencari [H+] campuran
={(M1xV1xvalensi asamnya) + (M2xV2xvalensi asamnya)}/ vol total
={(0,25x200x1) + (0,25x300x2)}/500
=(50+150)/500
=0,4 M kalo dibuat perpangkatan 4 x 10^-1

pH = - log 4 x 10^-1 = 1 - log 4 :)

semoga bisa membantu :)
jika jawaban saya terbaik kasih label terbaik ya :)
biar tambah semangat jawab soalnya :)


Persamaan reaksi : Mg3N2 (s) + H2O = Mg(OH)2(aq) + NH3 (g)
setelah disetarakan, maka koefisien H2O adalah....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

Jawaban 1:

Diketahui persamaan reaksi : Mg₃N₂ (s) + H₂O (aq) ⇒ Mg(OH)₂ (aq) + NH₃ (g).Maka koefisien H₂O adalah 6.Penyelesaian Soal :Setarakan reaksi dengan menggunakan cara sebagai berikut :LANGKAH PERTAMA (I)Hitung jumlah atom di ruas kiri dan kanan pada reaksi.Ruas kiri                        Ruas kananAtom Mg = 3                 Atom Mg = 1Atom N = 2                   Atom N = 1Atom H = 2                   Atom H = 5Atom O = 1                    Atom O = 2LANGKAH KEDUA (II)Setarakan atom Mg dengan cara :Mg₃N₂ (s) + H₂O (aq) ⇒ 3Mg(OH)₂ (aq) + NH₃ (g)Setarakan atom N dengan cara :Mg₃N₂ (s) + H₂O (aq) ⇒ 3Mg(OH)₂ (aq) + 2NH₃ (g)Setarakan atom H dengan cara :Mg₃N₂ (s) + 6H₂O (aq) ⇒ 3Mg(OH)₂ (aq) + 2NH₃ (g)∴ Kesimpulan koefisien H₂O adalah 6.Pelajari Lebih Lanjut : Materi tentang penyeteraan Reaksi brainly.co.id/tugas/4996973 Materi tentang penyeteraan Reaksi Redoks brainly.co.id/tugas/12377088 Materi tentang penyeteraan Reaksi brainly.co.id/tugas/14544802 _______________Detail Jawaban : Kelas : 10 Mapel : Kimia Bab : 7 Kode : 10.7.7 #AyoBelajar


Mengapa larutan HCL 0,001 m ph = 3, sama larutan CH3COOH 0,1 M ph = 3.

Jawaban 1:

CH3COOH klau gak salah adalah asam lemah, jd kalau gak diketahui ketetapannya gak bisa dicari Ph.nya


Apa nama senyawa C4H8O?

Jawaban 1:

Nama senyawa dari C4H8O YAITU senyawa karbon

Jawaban 2:

Nama nya senyawa karboksilat


Apa yang dimaksud senyawa kovalen polar dan sebutkan contohnya?

Jawaban 1:

Utk penjelasannya lumayan rumit. Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa, dan membuat mereka saling tertarik satu sama lain.
Contoh: HCl, HBr, HI, HF, H2O dan NH


Gimana cara mereaksikan?

Jawaban 1:

Cara mereaksikan apa maksudnya ?
kalau cara mereaksikan suatu reaksi kimia saya tau caranya yitu :
Cara mereaksikan suatu reaksi kimia ada lah dengan cara jumlah atom di kanan harus sama dgn atom di ruas kiri, serta melibatkan adanya bilangan oksidasi sebagai penentu anion dan kation, 


pembakaran sempurna 0,2 g senyawa hidrokarbon menghasilkan 0,66g CO2 (Ar=44) . tentukan rumus empiris senyawa tersebut . (Ar C =12 , O =16 , H= 1 )

Jawaban 1:

Suatu senyawa hidrokarbon dibakar sesuai persamaan berikut:CxHy + (x+y/4)O2 ⇒ xCO2 + y/2H2OJika 0.2 gr CxHy dibakar habis membentuk 0.66 gr CO2 maka mol gas CO2 adalah:n CO2 = gr/Mr = 0.66/44 = 0.015 molMaka berlaku:CxHy : CO2 = 1 : x0.2/Mr : 0.015 = 1 : x0.2x/Mr = 0.015Mr = 13xMr = x(Ar C) + y(Ar H)13x = x(12) + y(1)x = yMaka rumus empiris dari senyawa hidrokarbon adalah (CH)nPembahasanStoikiometri merupakan perhitungan kimia sebagai hubungan kuantitatif dengan suatu reaksi kimia. Sebelum mempelajari tentang reaksi kimia, kita hatus memahami dasar-dasar perhitungan kimia. Setiap unsur atau senyawa kimia memiliki kadar yang dinyatakan dalam mol (n). Mol dapat dihitung dalam keadaan standar (STP) yakni pada temperatur 0 C dan tekanan sebesar 1 atm.Setiap senyawa yang terlibat dalam suatu reaksi kimia dinyatakan dengan rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris adalah rumus kimia dari suatu senyawa sesuai dengan jumlah atom masing-masing penyusunnya. Sedangkan bentuk penyederhanaan (bentuk dasar) suatu rumus kimia disebut sebagai rumus molekul. misalnya senyawa etana memiliki rumus empiris C2H6 dan rumus molekul CnH2n+2.Dalam suatu reaksi kimia jika jumlah massa dari senyawa-senyawa reaktan tidak sama dengan jumlah produk yang terentuk maka akan menyisakan zat sisa. Sedangkan fraksi senyawa yang lain akan habis duluan. Fraksi senyawa habis secara keseluruhan dalam reaksi disebut sebagai pereaksi pembatas. Misalnya pada pembentukan Na2SO4 dari 2 mol NaOH dan 2 mol H2SO4 berikut               2NaOH +  H2SO4 ⇒ Na2SO4 + 2H2OMula    :    2 mol       2 mol          -               -Reaksi :    2 mol       1 mol          1 mol       1 molAkhir   :       -            1 mol           1 mol       1 molDalam keadaan setimbang terbentuk 1 mol Na2SO4 dan 1 mol H2O serta zat pereaktan sisa yaitu H2SO4 sebanyak 1 mol. Seangkan NaOH berperan sebagai pereaksi pembatas karena terkonsumsi habis setelah reaksi mencapai keadaan setimbang.Prinsip pereaksi pembatas ini didasarkan pada hukum perbandingan tetap. Hukum ini menyatakan bahwa perbandingan massa dan volume suatu unsur-unsur pembentuk senyawa sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.Stoikiometri reaksi didasarkan pada beberapa hukum dasar kimia, yaitu:

  • Hukum Kekekalan massa "Lavoiser" menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi kimia berlangsung adalah tetap, tidak ada penambahan atau pengurangan massa.
  • Hukum perbandingan tetap "Proust" menyatakan bahwa perbandingan massa atom-atom dalam senyawa adalah tetap.
  • Hukum perbandingan berganda "Dalton" menyatakan bahwa jika beberapa unsur membentuk beberapa macam persenyawaan maka perbandingan massa antara unsur yang satu dengan yang lainnya memiliki ketentuan tertentu.
  • Hukum perbandingan Volume "Gay Lussac" menyatakan bahwa perbandingan reaksi dalam sistem gas adalah tertentu jika dilakukan pada temperatur dan tekanan tetap.
  • Hukum "Avogadro" menyatakan bahwa gas-gas memiliki volume sama maka memiliki jumlah mol sama jika diukur pada keadaan yang sama.
  • Hukum Boyle "Gay Lussa" menyatakan bahwa untuk gas dengan massa tertentu, maka hasil kali antara volume dan tekanan dibagi suhu adalah tetap"
Hukum-hukum dasar kimia ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Berikut ini adalah contoh keterkaitan hukum Avogadro dan konsep molN2 + 3H2 ⇒ 2NH3Jika terdapat 1 liter gas Nitrogen (N2) dan 3 liter gas hidrogen (H2) maka jumlah volume reaktan ini bersesuaian dengan rasio mol dalam reaksi yaitu N2 : H2 = 1 : 3. Maka berdasarkan kesesuaian hukum avogadro dan konsep mol maka akan dapat diramalkan bahwa terbentuk 2 mol gas amonia (NH3) atau 2 liter gas amonia (NH3).Pelajari Lebih lanjut
  • Pereaksi pembatas di link brainly.co.id/tugas/2569420
  • Hukum Proust di link brainly.co.id/tugas/14956920
  • Kesetimbangan kimia di link brainly.co.id/tugas/9479317
Detail TambahanKelas : X SMAMapel : KimiaMateri : StikiometriKode : 10.7.9Kata Kunci : Hukum Proust, Stoikiometri, Pereaksi pembatas


Apakah padatan dan lelehan senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik? jelaskan.

Jawaban 1:

 Padatan tdk dpt menghantarkn arus listrik krn padatannya terdiri atas molekul2 netral meski brsft polar. sedangkan lelehan juga tidak dpt menghantarkan listrik  krn lelehannya terdiri atas molekul2 netral meski dpt bergeraak bebas 


Gas CO2 yg dialirkan ke dalam larutan air kapur Ca(OH)2 akan menghasilkan ...

Jawaban 1:

Pernah baca si endapan kalsium karbonat, tapi aku kurang tau bener apa engganya maaf ya

Jawaban 2:

Akan menghasilkan produk