Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Konsep Dasar Sudut ? ( Tolong Berikan Penjelasan Yang Tepat)

Konsep dasar Sudut ? ( tolong berikan penjelasan yang tepat)

Jawaban 1:

Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling berpotongan.Besar sudut pada lingkaran 360°.Besar sudut pada segitiga siku-siku 180°.Besar sudut pada persegi/segi empat 360°.Untuk mengukur sudut dapat digunakan busur derajat. Tiap sudut segitiga sama sisi masing masing 60°, karena semua sudutnya sama besar maka 180° :3 = 60°. Sedangkan tiap sudut persegi 90° karena semua sudutnya juga sama besar maka 360° :4 = 90°

Jawaban 2:

Jumlah sudut segitiga adalah 180


Pertanyaan Terkait

Ada yg tau nggak cara menetukan oktan pada integral lipat dengan koordinat kutub...? jawab dong bagi yang bisaa....
thank's before....

Jawaban 1:

Misalkan R adalah daerah yang dibatasi oleh sinar-sinar q =a, q = b, a < b dan oleh lingkaran r = a, r = b, a < b. Ambillah P adalah suatu partisi daerah ini yang diperoleh dengan menggambar garis-garis sinar melalui kutub dan lingkaran-lingkaran yang berpusat di kutub. Perhatikan gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.8Di sini daerah R = {(r, q); a < r < b, a < q < b} dengan a > 0 dan b - a < 2 p. Dengan mempartisi daerah R ini diperoleh suatu jaring daerah bagian yang dinamakan persegi panjang kurva. Norm |P| dari partisi ini adalah panjang diagonal terpanjang dari persegi panjang kurva itu


Himpunan penyelesaian dari |3x + 2|>5 ?

Jawaban 1:

3x+2>5 => 3x>5-2
                 3x>3
                 x>1


carilah persamaan lingkaran yang melengkapi segitiga siku-siku yang titik-titik sudutnya adalah(0,0)(8,0)(0,6) ?

Jawaban 1:

8x+6y klo gak salah 
harap dimaklumi 


dalam barisan geometri diketahui U3=27 dan U5=3 rasio positif,suku keenam dari barisan tersebut adalah....

Jawaban 1:

(27 - 3) / 2 = 12
maka suku ke 6 =
3 - 12 = (-9)


Frekuensi harapan munculnya mata dadu lebih dari 1 pada pelemparan dadu sebanyak 300 kali adalah ..

Jawaban 1:

5/6*300=250, jadi frekuensi harapannya 250


Sederhanakanlah bentuk persamaan berikut ini: a. cos x. cosec x. tan x
b. cos x. cotan x + sin x

Jawaban 1:

1.) cos x . cosec x . tan x
= sinx/tanx . 1/sinx . tanx
= 1

*) cos = sinx/tanx
   cosec = 1/sinx



Supata Fungsi kuadrat f(x) = x^2 - 2mx +2m + 3 memotong sumbu x di daerah negatif dan positif, maka batas batas nilai m yang memenuhi adalah ...

Jawaban 1:

F(x) = x² - 2mx + 2m + 3
a = 1,
b = -2m
c = 2m + 3

syarat D > 0
b² - 4ac > 0
(-2m)² - 4.1.(2m + 3) > 0
4m² - 8m - 12 > 0
m² - 2m - 3 > 0
(m + 1)(m - 3) > 0
pembuat nol fungsi
m + 1 = 0 atau m - 3 = 0
m = -1 atau m = 3

m < -1 atau m > 3

Jawaban 2:

D=b²-4ac
D=(2m)²-4(1)(2m+3)
D=4m²-8m-12
D=m²-2m-3
    (m-3)(m+1)
m=3 dan m=-1


Tentukan turunan dari 1. y = sin (5x + 1)
2. y = cos 4x -sin 2x
3. y = 2cos (2x + 3)
4. y = 3x cos 2x

Jawaban 1:

1 = 0,43837 2 = 0,9617 3 = 1,98509 4 = 2,99817 maaf ya kalo jawabannya misalnya salah.


Jelaskan maksud dari pola baris dan deret!

Jawaban 1:

Pola Bilangan, Barisan dan Deret
a.       Pola bilangan
Perhatikan deretan bilangan-bilangan berikut:
a. 1 2 3 …
b. 4 9 16 …
c. 31 40 21 30 16 …
Deretan bilangan di atas mempunyai pola tertentu. Dapatkah anda menentukan bilangan yang belum diketahui sesuai dengan aturan yang
dipunyai?
Pada a, bilangan ke 4 adalah 4, sebab deretan bilangan nomor 1, mempunyai
aturan: bilangan ke 2 = 1 + 1 = 2,
      bilangan ke 3 = bilangan ke 2 + 1 = 2 + 1 = 3.
Jadi bilangan ke 4 = bilangan ke 3 + 1 = 3 + 1 = 4.
Pada b, bilangan ke 4 adalah 25, sebab deretan bilangan nomor 2,
mempunyai aturan: bilangan ke 1 = (1 + 1)2 = 2 2 = 4,
  bilangan ke 2 = (2 + 1)2 = 3 2 = 9,
  bilangan ke 3 = (3 + 1)2 = 4 2 = 16.
 Jadi bilangan ke 4 = (4 + 1)2 = 5 2 = 25.
Pada c, bilangan ke 6 adalah 25, sebab deretan bilangan nomor 3,
mempunyai aturan: bilangan ke 3 = bilangan pertama – 10 = 31 – 10 = 21,
bilangan ke 4 = bilangan ke 2 – 10 = 40 – 10 = 30, bilangan ke 5 = bilangan ke 3 – 5 = 21 – 5 = 16,.
Jadi bilangan ke 6 = bilangan ke 4 – 5 = 30 – 5 = 25.
Aturan yang dimiliki oleh deretan bilangan di atas disebut pola bilangan
pada deretan itu. Pola sebuah deretan bilangan tidak tunggal. Sebagai
contoh, pada deretan bilangan nomor 2, bilangan ke n = (n + 1)2 dengan n
= 1, 2, 3, 4.



Bentuk X^3 - 7X + 6 dan X^3 - X^2 - 4X + 24 bersisa sama bila dibagi X+P. Tentukanlah nilai P !

Jawaban 1:

Karena bersisa sama jadi. ...p =3